Teknologi injeksi baru, perangkat diagnostic tool Yamaha juga diperbaharui. Tidak lagi menggunakan konsol kecil seperti yang biasa dipakai pada Yamaha V-ixion, diagnostic tool baru ini harus menggunakan laptop sebagai media untuk mengakses semua fiturnya.
"Karena fungsinya lebih komplek maka harus menggunakan laptop," buka M Abidin, Assistant GM Technical, Yamaha Indonesia. "Fungsinya memang bukan sekedar alat diagnostic tapi juga sebagai database konsumen seperti hospital card," lanjutnya.
"Jadi mekanik memang harus dibiasakan menggunakan laptop dalam bekerja," ungkap Abidin sambil menyodorkan seperangkat diagnostic tool buatan Jepang ini.
Isinya terdiri dari CD installer, sebuah adaptor interface, kabel konektor dari adaptor ke ECU dan kabel USB dari adaptor ke laptop.
Sedang untuk laptop yang dibutuhkan memiliki spesifikasi processor minimal 1 GHz 32 bit, RAM 512 MB, minimal kapasitas hardisk 40 GB dan menggunakan operation system Windows XP atau Vista.
Setelah di-install, bisa diketahui kalau alat ini memiliki 8 fungsi utama. Yaitu untuk mengetahui malfunction, diagnosis, inspection, CO, monitoring, logging, log viewer dan re-programing ECU.
Ada beberapa pilihan soket untuk Mio J, V-ixion dan next model Yamaha injeksi
Alat yang juga bisa dipakai untuk Yamaha V-ixion ini mampu melacak kerusakan dan memastikan semua komponen dalam perangkat injeksi berjalan sebagai mana mestinya. Kalau terjadi kerusakan, secara otomatis sistem sudah langsung memberikan panduan trouble shooting yang harus dilakukan.
Bahkan sudah ada soft copy dari buku manual kendaraan di dalamnya. Lebih praktis karena tidak perlu buka-buka buku lagi.
Fungsi CO digunakan untuk melakukan setting kandung gas CO (karbon monoksida). Sama seperti diagnostic tool Yamaha V-Ixion, fitur CO bisa diatur untuk menambah atau mengurangi semprotan bahan bakar agar kondisinya ideal.
Software ini juga bisa digunakan untuk melihat kinerja perangkat injeksi dalam tampilan grafik osiloskop. Data kinerja dan kerusakan yang terjadi juga bisa direkam lewat fungsi logging dan log viewer. Jadi, seandainya terjadi trouble yang sulit dideteksi dan hanya terasa dalam kondisi-kondisi tertentu, alat ini bisa dipasangkan di motor. Dibiarkan merekan semua kondisi injeksi dalam beberapa hari.
"Belum semua fungsi pada diagnostic tool ini dibuka. Misalnya ada beberapa soket yang nantinya dipakai untuk model-model baru Yamaha. Selain itu, fungsi re-programing ECU juga masih ditutup," ungkap Abidin.
Kondisi semua part langsung terbaca, data konsumen juga bisa diarsipkan lewat software ini.
Hebatnya, ECU (Electronic Contol Unit) pada Yamaha Mio J ini memiliki memory internal hingga 2 giga. Fungsinya untuk merekam semua kerusakan dan penanganan yang pernah dilakukan pada sistem injeksi. Meski melakukan service di beda bengkel tapi tetap bisa diketahui masalah-masalah yang pernah terjadi sebelumnya.